JEJAK MAMASA - Pemerintah kabupaten Mamasa melalui Dinas kesehatan bekerjasama dengan Mamasa Community Develoment Foundation (MCDF) melaksanakan seminar hasil penelitian bahan makanan berformalin di kabupaten Mamasa yang dilaksanakan di Aula Matanan 2, Senin (15/01/2017).
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Wakil ketua DPRD Mamasa Marthinus Tiranda, Kadis Kesehatan Dr Hajai T, Kadis Perikanan, pihak BPOM Mamuju, jajaran OPD, Pengurus MCDF, LSM serta beberapa tokoh masyarakat.
dalam sambutan Martinus Tiranda selaku Wakil ketua DPRD kabupaten Mamasa menjelaskan bahwa diskusi mengenai penelitian terkait mengenai bahan makanan berformalin di Mamasa sudah didiskusikan sejak lama bersama alm Victor Pautonan dimana pada saat itu banyak kecurigaan kepada penjual ikan terkait mengenai makanan yang berformalin.
"Dampak yang timbul dari hal tersebut menyebabkan timbul kecurigaan terhadap penjual ikan yang ada di mamasa, hal tersebut yang menyebabkan muncul rasa keprihatinan beserta beberapa jajaran DPRD Mamasa untuk dapat menakar dan mengukur makanan apa saja yang mengandung formalin serta dampak yang ditimbulkan dalam masyarakat".
Lebih lanjut ia jelaskan bahwa kapasitasnya saat ini hadir dalam seminar hasil penelitian bahan makanan berformalin di kabupaten Mamasa bukan sebagai rasa calon wakil bupati Mamasa tetapi murni bentuk kepedulian terhadap kecurigaan bahan makanan yang ada di Mamasa.
sejalan dengan hal tersebut Asfar Nuryadin M.Kes selaku staf ahli Bupati Mamasa mewakili Bupati Mamasa menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat diapresiasi guna menjelaskan kepada masyarakat terkait mengenai isu yang berkembang sehingga tidak terbias kepada hal-hal lain.
berdasarkan data dari BPOM dijelas bahwa dari 304 sampel baik ikan basah, ikan kering dan cumi ditemukan 1 sampel yang terindikasi berformalin melalui 5 kecamatan yang diteliti yaitu Mamasa, Tabang, Nosu, Aralle dan Mambi.
Tian
0 komentar:
Post a Comment